ULAT,KEPOMPONG
DAN KUPU-KUPU
Banyak
sudah maksiat kulakukan
Tamak
serakah penuhi kebebasan
Bagaikan
ulat memakan tanaman
Tanaman
si kaya atau si miskin tak dihiraukan
Jerit
, tangis , kelaparan
Telah
lama kuciptakan
Ya,
Tuhan
Beri
akau kekuatan jadi kepompong
Mampu
kendalikan nafsu dan sombong
Ya,
Tuhan
Berikan
aku sinar kebenaran
Tuk
menghilangkan kegelapan langkah hidupku
Ya,
Tuhan
Engkau
ciptakan ulat berubah jadi kepompong , hingga kupu-kupu
Masih
adakah sedikit harapan untukku
Tuk
bertobat hingga jadi manusia baru
Di
bawah cahaya kasih-Mu.
Mari kita renungkan dan kaji tentang nilai-nilai pesannya
Kalau
kita cermati kehidupan ulat menjadi
kepompong hingga menjadi kupu-kupu,
terkandung nilai-nilai luhur sebagai wujud kasih dan sayang Tuhan yang Maha
Pengmpun kepada Umat nya.
Ulat
yang begitu rakus makan tanaman milik siapa saja baik itu tanaman orang kaya
atau miskin tidak pernah
dipikirkan. Setelah itu ia menyesali
perbuatannya itu. Wujud penyesalannya ia
tidak mau lagi makan daun-daun. Ia berdiam diri berpuasa hingga jadilah
kepompong. Dengan keikhlasannya bertobat, Tuhan memberikan anugerah kepada
ulat dijadikan-Nya makhluk yang baru. Makhluk baru iti adalah kupu-kupu yang indah dan menawan. . Maha Suci dan Maha besar Tuhan yang telah
menciptakan alam semesta dan seisinya.
Dari
contoh kehidupan ulat maka dapat diambil hikmahnya bahwa walaupun manusia telah
banyak berbuat salah, dan dosa, apabila bersedia bertobat dengan ikhlas dan
sungguh-sungguh sebelum nafas dikerongkongan, maka Tuhan akan memberikan
ampunan. Bila pertobatan itu diikuti dengan perbuatan yang
luhur dengan berserah diri kepada Tuhan , maka Tuhan akan menjadikan kita
seolah-olah menjadi manusia baru.
Penulis : Sunarwan
Penulis : Sunarwan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar