Jumat, 03 April 2015

belajar kepada ULAT,KEPOMPONG DAN KUPU-KUPU



ULAT,KEPOMPONG DAN KUPU-KUPU

Banyak sudah maksiat kulakukan
Tamak serakah  penuhi kebebasan
Bagaikan ulat memakan tanaman
Tanaman si kaya atau si miskin tak dihiraukan
Jerit , tangis , kelaparan
Telah lama kuciptakan

Ya, Tuhan
Beri akau kekuatan  jadi kepompong
Mampu kendalikan  nafsu dan sombong

Ya, Tuhan
Berikan aku sinar kebenaran
Tuk menghilangkan kegelapan langkah hidupku

Ya, Tuhan
Engkau ciptakan ulat berubah jadi kepompong , hingga  kupu-kupu
Masih adakah sedikit harapan untukku
Tuk bertobat hingga jadi manusia baru
Di bawah cahaya kasih-Mu.

Mari kita  renungkan dan kaji  tentang nilai-nilai pesannya

Kalau kita cermati  kehidupan ulat menjadi kepompong hingga menjadi  kupu-kupu, terkandung nilai-nilai luhur sebagai wujud kasih dan sayang Tuhan yang Maha Pengmpun kepada Umat nya.
Ulat yang begitu rakus makan tanaman milik siapa saja baik itu tanaman orang kaya atau miskin  tidak pernah dipikirkan.  Setelah itu ia menyesali perbuatannya itu. Wujud penyesalannya  ia tidak mau lagi makan daun-daun. Ia berdiam diri berpuasa hingga jadilah kepompong.  Dengan keikhlasannya  bertobat, Tuhan memberikan anugerah kepada ulat  dijadikan-Nya  makhluk yang baru. Makhluk baru iti adalah   kupu-kupu yang indah dan menawan. .  Maha Suci dan Maha besar Tuhan yang telah menciptakan alam semesta dan seisinya.
Dari contoh kehidupan ulat maka dapat diambil hikmahnya bahwa walaupun manusia telah banyak berbuat salah, dan dosa, apabila bersedia bertobat dengan ikhlas dan sungguh-sungguh sebelum nafas dikerongkongan, maka Tuhan akan memberikan ampunan.  Bila  pertobatan itu diikuti dengan perbuatan yang luhur dengan berserah diri kepada Tuhan , maka Tuhan akan menjadikan kita seolah-olah menjadi manusia baru.

Penulis : Sunarwan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar